Tumbuhan yang tergolong anak kelas ini mempunyai ciri
utama yaitu hiasan bunga lengkap yaitu mahkota bunga dan kelopak bunga, dengan
daun-daun mahkota yang saling berlekatan menjadi satu.
Anak kelas ini membawahi
beberapa bangsa, yaitu:
A.
BANGSA
PLUMBAGINALES
Bangsa ini terdiri atas satu suku saja, yaitu:
Suku Plumbaginaceae. Mempunyai ciri-ciri,
antara lain:
1.
Berupa
semak-semak atau terna, kadang-kadang merupakan tumbuhan memanjat
2.
Daun-daun
tunggal, yang duduknya tersebar atau di atas tanah berupa roset akar, tanpa
daun penumpu
3.
Bunga majemuk berganda, banci
aktinomorf. Kelopak seperti selaput, berigi-rigi, berbagai 5. Mahkota terdiri
atas 5 daun mahkota yang berlekatan, kadang-kadang bebas
4.
Benang sari 5, berhadapan
dengan daun mahkota.
5.
Bakal buah menumpang, beruang
1, tiap ruang dengan 1 bakal biji, dengan tembuni pada dasar ruang.
6.
Tangkai putik 5, bebas.
7.
Buahnya buah kendaga atau buah
keras.
8.
Biji dengan endosperm atau
tidak, lembaga agak besar.
Suku ini meliputi kurang lebih 260 jenis yang
terbagi dalam 10 marga tersebar di seluruh dunia, banyak warganya yang berupa
halofit atau xerofit.
Contoh spesies:
Armeria
alpina
Limonium
vulgare
B.
BANGSA
PRIMULALES
Bangsa
ini memiliki ciri-ciri, antara lain:
1.
Habitus
berupa terna, semak atau perdu
2.
Daun-daun
tunggal tanpa daun penumpu.
3.
Bunga banci atau berkelamin
tunggal, aktinomorf, jarang zigonomorf, berbilangan 4→5, daun mahkota hampir
selalu berlekatan.
4.
Benang sari dalam 1 lingkaran,
tertanam pada pangkal daun mahkota dan berdiri berhadapan dengan daun mahkota.
5.
Sebagian benang sari mandul,
berupa staminodium yang letaknya berseling dengan benang-benang sari yang
fertil.
6.
Bakal buah menumpang atau
tenggelam, beruang 1, dengan tembuni pada dasar ruangan dengan 1→banyak bakal
biji, masing-masing dengan 2 integumen.
7.
Tangkai putik 1.
8.
Biji kecil dengan atau tanpa
endosperm, lembaga lurus.
Bangsa
Primulales memiliki 2 suku, diantranya:
1.
Suku Primulaceae.
Ciri-ciri dari suku ini antara lain:
a.
Habitus berupa terna
atau semak-semak kecil
b.
Daun
tunggal duduk tersebar atau berhadapan, tanpa daun penumpu
c.
Bunga banci, aktinomorf atau
zigomorf, kebanyakan berbilangan 5, kadang-kadang berbilangan 4→9.
d.
Kelopak berlekuk atau berbagi
4, yang letaknya abaksial sedikit banyak berlekatan.
e.
Mahkota berlekatan,
kadang-kadang hampir bebas, berlekuk 3→4. Benang sari 4, jarang hanya 1→2,
melekat pada buluh mahkota dan berhadapan dengan benang-benang sari yang
mandul.
f.
Bakal buah menumpang atau
setengah tenggelam, beruang 1, bakal biji banyak dengan tembuni yang letaknya
di tengah-tengah, tiap bakal biji mempunyai 2 integumen.
g.
Buahnya buah kendaga dengan banyak
biji, masing-masing dengan endosperm dan lembaga yang lurus atau bengkok.
h.
Dalam daun-daunnya seringkali
terdapat sel-sel kelenjar atau ruang-ruang kelenjar.
Suku ini mempunyai ± 500 jenis yang terbagi
dalam ± 20 marga, sebagian besar tumbuh di daerah-daerah iklim sedang dan
daerah-daerah iklim dingin.
Contoh-contoh:
Androsace
villosa
Soldanella
alpina
Cyclamen
persicum
Primula
sinensis
2.
Suku Myrsinaceae
Suku ini memiliki
ciri-ciri antara lain:
a.
Tumbuhan berbatang berkayu yang
berupa semak atau pohon dengan saluran-saluran resin skizogen
b.
Daun
tunggal, tersebar, jarang hampir berhadapan atau berkarang, kadang-kadang
mempunyai ruang-ruang yang terjadi secara skizogen, tanpa daun penumpu
c.
Bunga banci atau berkelamin
tunggal, aktinomorf, tersusun dalam tandan atau malai
d.
Daun kelopak bebas atau
berlekatan, berbilangan 3→6, kebanyakan 4→5
e.
Mahkota berlekatan, seperti
kelopak berbilangan 3→6, kebanyakan 4→5
f.
Benang sari berhadapan dengan
daun-daun mahkota, jumlahnya sama dengan daun mahkota
g.
Tangkai
sari melekat pada mahkota, jarang bebas, sering diselingi dengan benang sari
yang mandul
h.
Bakal buah
menumpang sampai setengah tenggelam, beruang 1 dengan banyak bakal biji pada
tembuni yang sentral atau basal
i.
Buahnya biasanya berupa buah
buni atau buah batu dengan 1→beberapa biji, mempunyai endosperm, dengan lembaga
yang melintang, membujur atau melengkung.
Suku ini mempunyai warga yang cukup banyak yaitu
sekitar 1.000 jenis yang terbagi dalam 40 warga, kebanyakan tersebar di daerah
tropika.
Contoh spesies:
Ardisia
humilis
Embellia
ribes
C. BANGSA CAMPANULATAE (ASTERALES)
Ciri dari bangsa ini antara lain:
1.
Bangsa ini kebanyakan berupa
terna, jarang berupa tumbuhan berkayu, sering mempunyai saluran-saluran getah
atau kelenjar-kelenjar minyak
2.
Daun tunggal, duduk berhadapan
atau tersebar, kebanyakan tanpa daun penumpu.
3.
Bunga dalam rangkaian yang
bersifat rasemos, dengan kecenderungan untuk pembentukan bungan cawan atau
bongkol.
4.
Sebagian besar bunga
berbilangan 5 dengan daun-daun mahkota yang berlekatan, aktinomorf atau
zigomorf dengan benang sari 5 atau kurang dari 5 yang seringkali berlekatan
satu dengan yang lain.
5.
Bakal buah hampir selalu
tenggelam, beruang 1-5, tiap ruang dengan banyak atau 1 bakal biji,
masing-masing dengan 1 integumen
Bangsa ini membawahi 2 suku antara lain:
1.
Suku Campanulaceae
Suku ini memilki
ciri-ciri, yaitu:
a.
Kebanyakan berupa terna,
semak-semak kecil, jarang berupa tumbuhan berkayu, kebanyakan mempunyai saluran
getah yang beruas-ruas
b.
Daun tunggal
kadang-kadang berbagi sangat dalam, duduk tersebar, jarang berhadapan, tanpa
daun penumpu.
c.
Bunga banci, aktinomorf atau
zigomorf. Kelopak terdiri atas 5 daun kelopak, kadang-kadang 6-10 atau mempunyai
3-4 taju-taju.
d.
Daun-daun mahkota berlekatan,
ada kalanya bebas.
e.
Benang sari sama banyaknya
dengan taju-taju daun mahkota.
f.
Bakal buahnya tenggelam atau
setengah tenggelam, beruang 2-10, jarang hanya beruang 1, tiap ruang berisi
2-banyak bakal biji pada tembuni yang aksilar atau pada dinding tangkai putik
1.
g.
Buahnya kebanyakan berupa buah
kendaga, kadang-kadang buah buni
h.
Biji dengan endosperm.
Suku
ini mencakup sekitar 1.150 jenis dengan 70 marga, terutama tersebar di daerah
iklim sedang daerah-daerah subtropika.
Contoh spesies: Campanula
allioni, Lobelia inflate
2.
Suku Compositae (Asteraceae)
Suku ini memilki
ciri-ciri, yaitu:
a.
Habitus Kebanyakan
berupa terna, semak, atau perdu, jarang sekali berupa pohon.
b.
Daun tunggal, kadang-kadang
berbagi sangat dalam hingga menyerupai daun majemuk, duduknya berhadapan,
jarang tersebar, kebanyakan tanpa daun penumpu.
c.
Bunga meupakan bunga cawan atau
bongkol atau seperti bulir pendek dengan daun-daun pembalut bersama untuk seluruh
rangkaian bunga.
d.
Pembalut masing-masing bunga
biasanya tereduksi berupa sisik-sisik.
e.
Bunga berkelamin tunggal atau
banci, aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 5, biasanya kelopak tidak jelas
dan sebagai pengganti terdapat rambut-rambut atau sisik-sisik.
f.
Daun-daun mahkota berlekatan,
sering seperti lidah. Benang sari tertanam pada buluh mahkota, tangkai sari
bebas, kepala sari berlekatan, berseling dengan taju-taju mahkota
g.
Bakal buah tenggelam beruang
satu dengan satu bakal biji.
h.
Tangkai putik satu, kepala
putik 2
i.
Buahnya
berupa buah kurung atau buah batu, biji berlekatan dengan dinding buah, tanpa
endosperm.
Suku ini merupakan suku dengan marga paling
banyak, ditaksir sampai sekitar 14.000 jenis dengan kurang lebih 1.000 marga
tersebar di seuruh dunia. Banyak di antara anggota-anggotanya yang mempunyai
buluh-buluh getah yang beruas atau kelanjar-kelenjar minyak. Banyak jenis-jenis
yang bermanfaat, sebagai penghasil tanaman obat, sebagai tanaman hias,
penghasil bunga potong, dsb.
Contoh:
Stevia
rebaudiana
Crysanthemum
D.
BANGSA RUBIALES
Bangsa ini memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Habitus berupa terna atau tumbuhan berkayu
2. Daun tunggal atau majemuk dengan duduk daun yang
berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu
3. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, berbilangan
4-5, kadang-kadang lebih
4. Bakal biah tenggelam beruang 1-5, tiap ruang berisi
1-banyak bakal biji masing-masing dengan 1 integumen
5. Biji kebanyakan mempunyai endosperm
Bangsa ini membawahi beberapa suku antara lain:
1. Suku Rubiaceae
Suku ini memiliki
ciri-ciri antara lain:
a. Habitus berupa semak, perdu, atu pohon jarang berupa
terna
b. Daun tunggal berhadapan atu berkarang dengan daun
penumpu
c. Bunga dalam rangkaian yang bersifat simos tau rasemos
d. Bunga banci, berkelamin tunggal, aktinomorf atu
zigomorf
e. Daun-daun kelopak tersusun sebagai katup, daun mahkota
berlekatan, bentuk mahtoka bermacam-macam, benang sari melekat pada mahkota,
berseling dengan taju-taju mahkota, jarang jumlah benang sari lebih kecil.
f.
Dalam bunga biasanya
terdapat cakram
g. Bakal buah tenggelam, beruang-ruang, jarang 1 sampai
banyak, tiap ruang dengan 1 sampai banyak bakal biji
h. Tangkai putik 1
i.
Buah bermacam-macam,
jarang hanya beruang satu,biji kebanyakan
mempunyai endosperm, lembaga lurus atau bengkok
Suku ini meliputi tidak kurang dari
4500 jenis, terbagi dalam kurang lebih 400 marga, tersebar di seluruh dunia,
sebagian besar di daerah iklim panas.
Contoh spesies:
Morinda citrifolia
L.
Ixora coccinea
2. Suku Caprifoliaceae
Suku ini memiliki
ciri-ciri antara lain:
a. Habitus berupa semak atau perdu, kadang-kadag berupa
liana, denagn kayu yang relative lunak dan empulur yang lebar
b. Daun tunggal, berbagi sangat dalam atau majemuk
c. Duduk daun berhadapan, kebanyakan tanpa daun penumpu
d. Bunga banci, aktinomorf atu zigomorf
e. Kelopak bergigi atau bertaju 3-5
f.
Mahkota berlekuk 5
dengan taju-taju
g. Tangkai putik 1
h. Buahnya buah buni atau buah batu, jarang buah kendaga
i.
Biji dengan endosperm
besar, lembaga lurus
Contoh spesies: Sambucus
nigra, Diervilla rosea
Lonicera
japonica
3. Suku Valerianaceae
Suku ini memiliki
ciri-ciri antara lain:
a. Habitus berupa terna, jarang berupa semak atau perdu
b. Daun tunggal berbagi sangat dalam
c. Duduk daun berhadapan tanpa daun penumpu
d. Bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorf atau
asimetris, kadang-kadang dengan daun pelindung
e. Kelopak dengan tepi yang tidak jelas
f.
Mahkota dengan 3-5 taju,
pada pangkal bertaji atau berkantung
g. Benang sari 1-4, tertanam pada mahkota
h. Bakal buah tenggelam, beruang 3, biasanya menjadi 1
atau tinggal 1 ruang yang berisi 1 bakal biji
i.
Tangkai putik 1
j.
Buahnya buah keras
dengan 1 bakal biji
k. Biji dengan endosperm, lembaga lurus
Conotoh spesies: Valeriana
officinalis, Centranthus ruber
Valerianella
eriocarpa
4. Suku Dipsacaceae
Suku ini memiliki
ciri-ciri antara lain:
a. Habitus berupa terna atau semak-semak kecil
b. Daun tunggal yang terkadang berbagi dalam
c. Duduk daun berhadapan tanpa daun penumpu
d. Bunga tersusun sebagai bongkol, kebanyakan banci,
zigomorf, tiap bunga dilingkari kelopak tambahan yang terdiri atas daun-daun
pelindung
e. Kelopak dengan taju-taju kecil seperti sikar
f.
Mahkota mempunyai 2-5
taju-taju
g. Benang sari 2-4, tertanam pada mahkota
h. Bakal buah tenggelam, beruang satu dengan 1 bakal biji
i.
Tangkai putik satu
j.
Buahnya buah keras
berisi 1 biji
k. Biji dengan endosperm, lembaga besar dan lurus
Contoh: Dipsacus
silvestris, Morina longifolia
E.
ORDO CUCURBITALES
Ciri-ciri
ordo Cucurbitales:
a.
Habitus:
terna berumur 1 tahun.
b.
Batang
beralur dan berigi, mempunyai rambut-rambut kasar, liana dengan alat belit yang
keluar dari ketiak daun.
c.
Daun :
tunggal, sparsa, bertepi rata sampai berbagi dalam atau majemuk menjari, tanpa
stipula. Stipula telah berubah menjadi alat pembelit yang dapat berasal dari
daun, daun penumpu atau kuncup ketiak.
d.
Buah : buni, buah yang mempunyai kulit yang kuat
dan berbiji banyak (buah pepo)
e.
Bunga :
aktinomorf, hampir selalu berkelamin tunggal, berumah satu atau berumah dua,
berbilangan 5, terkumpul dalam suatu bunga majemuk “cymeus” atau berupa tandan
atau bulir.
Sifat
karakteristik suku Cucurbitaceae:
a. Batang segi lima, berkas pengangkutan bikolateral
(batang, cabang-cabang dan tangkai daun).
b. Bunga uniseksual, ovarium inferior.
c. Herba + sulur berbentuk spiral.
Contoh Spesies:
a. Cucurbita moschata (Waluh)
b. Momordica
charantia L. (Pare) : untuk
melemahkan sperma
c. Luffa
cylindrica = L.aegyptiaca Mill.
(Blustru)
d. Cucumis
sativus (Mentimun)
F. ORDO TUBIFLORAE/ SOLANALES
a. Suku Convolvulaceae
Ciri-cirinya :
1.
Rumus bunga * C 5, K (5), A 5, G (2)
2.
Habitus berupa terna atau
tumbuhan berbatang berkayu, liana.
3.
Daun
tunggal, bertoreh-toreh, tanpa stipula, sparsa.
4.
Buah
kendaga, kadang pecah menjadi 4 bagian.
5.
Biji dengan endosperm.
6.
Bunga biseksual, aktinomorf,
berbilangan 5 atau 4 dengan C bebas, K
berlekatan dengan taju-taju yang terlipat dan tersusun valvat.
Sifat khusus :
1.
Mempunyai saluran getah.
2.
Ikatan
pembuluh bikolateral yang “abnormal”.
Tanaman:
1.
Ipomoea aquatica (Kangkung):
untuk obat penenang
2.
Ipomoea
purga W.(Exogonium purgaW.)
b. Suku Hydrophyllaceae
Tanaman:
1.
Eryodietyon
califormicum
c. Suku Boraginaceae
Ciri-cirinya
:
1.
Daun
tunggal, sparsa, tanpa stipula.
2.
Buah
terpisah-pisah dalam 4 bagian buah yang masing-masing merupakan suatu buah
keras.
3.
Habitus
terna berambut kasar dan kaku.
4.
Bunga
biseksual, aktinomorf, infloresensi majemuk yang “cymeus” ujungnya tergulung
(“boragoid”)
Tanaman:
1.
Alkana tinctoria
d. Suku Solanaceae
Ciri-cirinya :
1.
Rumus bunga * K (5), [C (5), A 5], G(2)
2.
Sifat anatomi yang
karakteristik :
a.
Berkas
pengangkutan yang bikolateral atau mempunyai floem intrasilar.
b.
Dalam daun
ditemukan serabut sklerenkim.
c.
Terdapat rambut penutup dan
rambut kelenjar.
3.
Sifat-sifat penting Solanaceae
:
a.
Sepal & petal digabungkan.
b.
Filamen pendek, antera besar.
c.
Berkas pembuluh bikolateral.
d.
Stomata
anisositik, kristal bentuk pasir, kristal soliter.
e.
Terdapat
trikoma (rambut penutup), rambut kelenjar.
Tanaman:
1.
Solanum
mammosum (Terong
susu)
2.
Solanum tuberosum (Kentang)
3.
Atropa
belladona L.
4.
Datura stramonium (Kecubung)
5.
Capsicum frutescen (Cabe
rawit).
e. Suku Verbenaceae
Ciri-cirinya:
1.
Habitus terna atau perdu,
kadang berupa pohon-pohonan, batang muda segi empat, batang tua bulat.
2.
Daun
tunggal, tanpa stipula, bersilang / berhadapan, kadang-kadang berkarang atau
tersebar.
3.
Buah buah
batu / buah kendaga. Biji kebanyakan tanpa endosperm.
4.
Bunga majemuk, biasanya bersifat
“racemeus”. Kalyx berlekatan berjumlah
3 -6, kebanyakan 5, aktinomorf,
Tanaman:
1.
Lantana camara (Tembelekan)
2.
Tectona grandis (Jati)
3.
Stachytarpeta
jamaicensis (Jarong, Pecut kuda)
4.
Vitex trifolia
(Legundi)
5.
Clerodendron calamitosum (Keji
beling)
f.
Suku
Lamiaceae
Ciri-cirinya :
1.
Habitus
terna yang mempunyai geragih yang dapat meluas kemana-mana dan berakar pada
buku-bukunya, dapat berupa semak atau pohon.
2.
Batang segi empat, jarang
sekali silindris.
3.
Daun Tepi
daun hampir selalu bergerigi, bergigi atau beringgit. Baik batang maupun daun-daunnya
mempu nyai rambut kelenjar yang mengandung minyak atsiri. Rambut
kelenjarnya tipe Labiatae
4.
Buah terdiri atas 4 buah keras yang setelah buah
masak terpisah-pisah, adakalanya berupa buah batu..
5.
Bunga
majemuk berupa tandan atau bulir yang bagian-bagiannya berupa suatu karangan
semu (“vertisilaster”).
6.
Tiap bunganya bersifat zigomorf, kelopak
berbilangan 5 atau 4, seringkali berbibir 2, Co berbilangan 4 - 6, biasanya 5,
nyata berbibir 2
Sifat khusus Labiatae :
1.
Batang
segi empat, herba aromatik.
2.
Bunga
berbentuk bibir (korola bilabiatus).
3.
Stomata diasitik.
4.
Trikoma
glanduler, mengandung minyak atsiri.
5.
Daun tunggal berhadapan.
6.
Infloresensia vertisilata.
Tanaman:
1.
Coleus
scutelarioides (Miyana, Iler)
2.
Ocimum
basilicum var. sanctum (Lampes)
3.
Rosmarinus officinalis L.
4.
Orthosiphon
stamineus (Kumis kucing)
5.
Mentha piperita
(Minyak permen)
g. Suku Scrophulariaceae
Ciri-cirinya :
1.
Habitus
: terna, semak-semak, adakalanya pohon. Batang silindris atau segi empat.
2.
Daun : sparsa, oposita atau berkarang, tunggal
atau berbagi, tanpa stipula, seringkali berambut.
3.
Buah : buah kendaga atau buah buni. Biji
mempunyai endosperm.
4.
Bunga : majemuk tandan atau bunga majemuk campuran
Tanaman:
1.
Digitalis purpurea L.
2.
Digitalis lanata Ehrh.
h. Suku Pedaliaceae
Ciri-cirinya
:
1. Umumnya berupa tanaman herba, jarang yang berupa
perdu
2. Duduk daun berseling
3. Buah tidak berdaging
Tanaman:
1. Sesamum
indicum L (Wijen)
i.
Suku
Plantaginaceae
Ciri-cirinya :
1.
Habitus : terna atau semak
kecil.
2.
Daun : sparsa atau roset akar, tunggal, tanpa
stipula.
3.
Buah : kendaga yang membuka secara melintang, ada
yang berbuah keras. Biji mempunyai endosperm.
4.
Bunga : inflores. bulir, atau terpisah-pisah,
aktinomorf, biseksual atau uniseksual.
Tanaman:
1.
Plantago psyllium L.
2.
Plantago
mayor (Daun sendok)
G. BANGSA LIGUSTRALES (OLEALES)
Terdiri dari 1 suku saja yaitu Oleaceae yang mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
1.
Kebanyakan berupa perdu atau
pohon, kadang-kadang memanjat
2.
Daun tunggal atau menyirip,
duduk berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu
3.
Bunga banci atau berkelamin
tunggal, aktinomorf, tersusun dalam bunga majemuk berganda yang bersifat simos
atau rasemos.
4.
Kelopak bergigi 4 – 15, mahkota
mempunyai 4 – 6 taju-taju, kadang-kadang tidak terdapat mahkota.
5.
Benangsari 2, melekat pada
mahkota atau hipogin, tangkai sari pendek, kepala sari besar mempunyai 2 ruang
sari.
6.
Bakal buah menumpang, beruang
2, tiap ruang berisi 2 bakal biji, kadang-kadang 1 – 8.
7.
Tangkai putik 1.
8.
Buah
kendaga membuka dengan membelah ruang,
buah buni atau buah batu dengan 1 –
beberapa biji, mempunyai endosperm atau tidak.
9.
Distribusi tumbuhan ini meliputi daerah-daerah
iklim panas sampai daerah iklim sedang. Contoh :
1.
Olea : Olea europaea (zaitun), penghasil minyak zaitun
2.
Fraxinus : Fraxinus griffithii (tiken), penghasil bahan pemalsu candu; Fraxinus ornus, penghasil manna; Fraxinus americana; Fraxinus excelcior.
3.
Ligustrum : Ligustrum messalongianu;, Ligustrum vulgare;
Ligustrum lucidum.
4.
Syringa : Syringa vulgaris; Syringa persica; Syringa emodi; Syringa chinensis.
5.
Jasminum : Jasminum sambac (melati, menur); Jasminum grandiflorum; Jasminum pubescens (pancasuda).
6.
Nyctanthes : Nyctanthes arbor-tritis (srigading),
seduhan bunganya dianggap berkhasiat untuk melawan kanker.
7. Forsythia :
Forsythia suspensa; Forsythia viridisima;
Forsythia europaea
Nyctanthes
arbor-tritis Olea
europaea (zaitun)
Buah Olea europaea (zaitun)
H. BANGSA CONTORTAE (APOCYNALES)
Terna, semak, dan pohon. Kayunya seringkali
floem intraxiller dengan daun tunggal duduk berhadapan atau berkarang,
kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal,
aktinomorf, berbilangan 4-5 dengan daun-daun mahkota yang berlekatan dan dalam kuncup seperti terpuntir
ke satu arah. Benang sari sama dengan taju-taju tersebut. Bakal buah menumpang,
jarang setengah tenggelam, kebanyakan beruang 2, jarang hanya 1, tembuni pada
dinding. Ada kalanya terdapat dua bakal buah yang menjadi sati karena pelekatan
tangkai putiknya. Tiap ruang berisi sedikit sampai banyak bakal biji,
masing-masing dengan 1 integumen. Biji sering bersayap atau berambut dengan
endosperm yang terbentuk secara nuclear, lembaga lurus.
a.
Suku Apocynaceae
Terna
atau tumbuhan berkayu berupa semak, perdu atau pohon dengan buluh getah yang
tidak beruas, seringkali memanjat, denagn daun tunggal yang duduk berhadapan
atau berkarang, tanpa daun penumpu. bunga banci, aktinomorf, berbilangan 5.
Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, beruang satu engan 2 tembuni pada
dinding. Bakal buah dikelilingi cakram yang berlekuk 4-5 atau berbelah 2.
Tangkai putik 1 denagn penebalan dekat kepala putiknya. Bah buni. Biji bersayap
dengan rambut. Lembaga besar dan lurus.
Contoh: Catharanthus rosea (tapak dara); Nerium oleander; Alstonia scholoris (pulai); Rauwolffia verticillata.
Catharanthus
rosea (tapak dara)
Nerium oleander
Alstonia
scholoris (pulai) Rauwolffia verticillata
b. Suku Loganiaceae
Terna
atau tumbuhan berkayu denagn floem intraxiller, daun tunggal, berhadapan,
berkarang, pada pangkal bersambungan dengan perantraan suatu rusuk atau
mempunyai daun penumpu kecil. Bunga banci tau berkelamin tunggal, aktinomorf.
Daun kelopak 4-16, biasanya tersusun dalam beberapa lingkaran. Daun mahkota berlekatan
4, 5 sampaibanyak taju-taju. Benang sari sama banyaknya dengan taju-taju
mahkota, berlekatan dengan buluh mahkota, jarang hanya terdapat 1 benang sari.
Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam. Buahnya buah kendaga. Biji dengan
endosperm yang terbentuk secara nuclear dengan lembaga yang lurus.
Contoh: Logania longifolia; Strychnos ligustrina (bidara laut); Gelsemium nitidum; Spiegelia anthelmia,
berkhasiat obat; Fagraea fragans (tembesu).
Strychnos
ligustrina (bidara laut)
c.
Suku Gentianaceae
Kebanyakan
berupa terna annual atau perennial, jarang berupa semak atau perdu. Daun
tunggal, berhadapan. Tanpa daun penumpu. Bunga majemuk yang bersifat simos,
banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf. Kelopak dengan 4-12 taju. Benang
sari sama banayk dengan jumlah taju mahkota atau lebih sedikit. Bakal buah
menumpang attau setengah tenggelam. Tangkai putik 1. Buahnya buah kendaga. Biji
dengan endosperm dan lembaga yang
berbentuk kerucut.
Conntoh: Gentiana lutea; Menyanthes trifoliata; Sabatia campestris; Nymphoides peltatum; Exacum affina;
Halenia elliptica.
Gentiana
lutea
Menyanthes trifoliata
d. Suku Asclepiadaceae
Terna
atau tumbuhan berkayu yang kadang-kadang membelit. Daun tunggal, kebanyakan
sukulen. Duduknya berhadapan atau berkarang, kadang-kadang tersebar, tanpa daun
penumpu. Bunga banci, aktinomorf, berbilangan 5. Kelopak dengan daun-daun
kelopak bebas, mahkota dengan taju-taju dalam kuncup terpuntir ke satu arah.
Tangkai sari pendek, kepala sari besar. Serbuk sari bergandeng-gandengan
membentuk polinia, mempunyai alat-alat pelekat. Bakal buah 2, bebas, menumpang.
Dalam bunga tidak terdapat cakram. Buahnya kurung berganda, mempunyai
endosperm, lembaga lurus, daun lembaga pipih.
Contoh: Calotropis gigantea (Biduri); Asclepias
curassavica; Marsdenia cordurango, kulit batangnya berkhasiat obat; Hoya carnosa; Dischidia rafflesiana;
Trichocaulon cactiforme; Hoodia bainii; Echidnopsis cereiformis.
Asclepias curassavica Calotropis gigantea (Biduri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar