DIVISI SCHIZOPHYTA (Tumbuhan
Belah)
KELAS BACTERIA
atau Schizomycetes (Bakteri)
A. UMUM
Shizophyta
artinya tumbuhan belah (dari Bahasa Latin schizere
atau Yunani schizein =membelah, phyton (Yunani) =tumbuhan.
Ciri-ciri
Divisi Shizophyta (tumbuhan belah)
yaitu:
¥ Berkembang
biak dengan cara membelah
¥ Tubuh
hanya terdiri atas sebuah sel saja
¥ Protoplas
belum terdiferensiasi dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata, demikian
pula plastidanya
Berdasarkan
tingkat filogenetik, Shizophyta
merupakan kelompok tumbuhan yang paling rendah (primitive).
Shizophyta
di bagi menjadi 2 kelas, yaitu:
a.
Bakteri (Bacteria atau
Schizomycetes)
b.
Ganggang biru, ganggang belah,
atau ganggang lender (Cyanophyceae, Schizophyceae, atau Myxophyceae).
Kelas Bacteria atau Schizomycetes
a.
Bakteri merupakan: Kelompok
makluk hidup bersel tunggal, termasuk dalam golongan jasad renik atau mikroba.
b.
Bakteri hanya bisa dilihat
dengan menggunakan mikroskop.
c.
Penemu mikroskop adalah:
Anthonie Van Leeuweenhoek (akhir abad 17 ,1683)
d.
Tokoh ilmuwan dalam
mikrobiologi, yaitu:
o
Pasteur
o
Davaine
o
Koch
o
Winogradsky
o
dan lain-lain
e.
Mikrobiologi adalah: Ilmu
tentang jasad renik
Cabang
mikrobiologi adalah:
o
Mikrobiologi industry
o
Mikrobiologi tanah
o
Bakteriologi
B. BENTUK DAN UKURAN
· Bentuk bakteri
Bentuk bakteri yang pertama kali ditemukan adalah seperti
batang kecil.
Berdasarkan bentuknya
bakteri dapat dibedakan atas :
a)
Coccus (bulat)
b)
Basillus (batang)
c)
Vibrio (koma)
d)
Spirillum (spiral)
· Ukuran
Bakteri
Bakteri
termasuk makhluk renik maka bakteri hanya dapat dilihat dengan mikroskop karena
ukuran tubuhnya hanya mencapai mikron (mikron µ = 0,001 mm).
C. SIFAT SIFAT MORFOLOGI-
SITOLOGI DAN STUKTUR TUBUH
a.
Dinding sel jelas
b.
Dinding tidak mengandung
selulosa, tetapi tersusun atas hemiselulosa dan senyawa semacam peptin yang
mengandung N.
c.
Sitoplasmanya terdapat
butir-butir, diantaranya disebut nukleoida yang mengandung salah satu zat
penyusun inti yaitu asam-deoksi-ribo-nukleat (DNA= Deoxy Ribonucleic acid).
Asam ribo nukleat (RNA=Ribonucleic acid), bahan yang disamping DNA ikut
menyusun inti sel, tersebar dalam plasma . Inti bakteri bersifat difusi.
D. MOBILITAS BAKTERI
Bakteri
pada umumnya bergerak secara pasif. Ada berbagai jenis bakteri yang pada
keadaan tertentu dapat membentuk rambut-rambut plasma yang memungkinkan bakteri
bergerak aktif dalam medium cair.Rambut-rambut plasma tersebut dinamakan bulu
cambuk atau flagel,yang jumlah dan letaknya pada tubuh dapat berbeda-beda.
Bulu-bulu cambuk pada bakteri dibedakan menjadi:
v
Monotrik : jika hanya ada 1
bulu cambuk pada salah satu kutubnya
v
Subpolar : jika ada 2 bulu
cambuk masing-masing terletak di bawah kutubnya
v
Lofotrik : jika ada seberkas
bulu cambuk pada salah satu kutubnya
v
Peritrik : jika bulu-bulu
cambuk muncul ke segala arah dari sel
Pembentukan
bulu cambuk muncul ke segala arah dari sel
E. CARA HIDUP BAKTERI
Sifat
bakteri ada 2:
1.
Heterotrof : hidup sebagai saprofit atau sebagai
parasit.
2.
Autotrof : mampu mengadakan asimilasi, dibedakan menjadi 2 golongan:
a. Bersifat
kemoutotrof
Bila
energi untuk asimilasinya (kemosintesis) diperoleh dari reaksi-reaksi kimia.
Misalnya dari proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri nitrit dengan
mengoksidkan NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidkan HNO2,
bakteri belerang dengan mengoksidkan berbagai senyawa belerang.
b.
Bersifat fotoautotrof
Bila
energi untuk asimilasi (fotosintesis) diperoleh dari cahaya matahari. Seperti
pada tumbuhan hijau, bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis adalah
bakteri-bakteri yang mempunyai zat warna. Misalnya dari golongan Thiorhodaceae (bakteri belerang berzat
warna).
Dari segi kebutuhannya
akan oksigen, bakteri dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.
Bakteri aerob
Bila
hidupnya memerlukan oksigen bebas.
2.
Bakteri anaerob
Bila
dapat hidup tanpa oksigen bebas.
Bakteri yang aerob masih dapat dibedakan
lagi dalam yang aerob secara obligat,
yaitu untuk hidupnya mutlak diperlukan adanya oksigen bebas. Bila kebutuhan
terhadap oksigen bebas tidak mutlak, artinya dapat hidup pula tanpa adanya
oksigen bebas, bakteri itu dikatakan bersifat anaerob fakultatif.
Dalam hubungan dengan cara hidupnya sebagai
parasit, kita membedakan parasit obligat,
bila bakteri itu hanya dapat hidup sebagai parasit saja, dan parasit fakultatif bila bakteri dapat hidup baik sebagai parasit
maupun sebagai saprofit. Selanjutnya kita mengenal bakteri patogen, yaitu bakteri yang hidup sebagai parasit dan
menimbulkan penyakit bagi inangnya, baik inang yang berupa tumbuhan, hewan,
maupun manusia.
F. PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI DAN
PEMBENTUKAN KOLONI
Bakteri umumnya berkembangbiak secara
vegetatif atau aseksual dengan membelahdiri. Setelah membelah, sel-sel akan
tetap bergandeng satu sama lainnya (membetu koloni bakteri). Koloni tersebut
membentuk bermacam macam bentuk. Ada koloni yang terdiri atas sepasang sel
seperti terdapat pada marga diplococcus, ada yang berbentuk kubus yang terdiri
atas 8 sel pada marga Sarcina, ada yang berbentuk rantai pada marga
streptococcus, ada juga yang seperti standan buah anggur pada marga
Staphylococcus. Bakteri berkembangbiak dengan cepat, sebagai contoh beberapa
bakteri mampu membelah setiap 20 menit sekali.
Sedangkan perkembangbiakan bakteri secara
generatif pertukaran materi genetik
dengan bakteri lainnya. Pertukaran
materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi: pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi: pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
2.
Transduksi: pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu
bakteriofage (virus bakteri).
3.
Konjugasi: pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui
kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara
dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada
bakteri gram negatif.
G. PEMBENTUKAN SPORA
Dalam keadaan yang kurang menguntungkan,
sel-sel bakteri membentuk badan-badan untuk dapat melewati
kala buruk tadi. Protoplasma yang berada didalamnya berkontraksi mengadakan
badan yang bulat dengan dinding baru. Badan ini disebut spora, lebih tepatnya
lagi endospora, karena terbentuk dari sel yang lama.spora tidak dapat bergerak
aktif. Spora bakteri tidak dapat dipandang sebagai alat reproduksi, tetapi
sebagai badan untuk mepertahankan diri menghadapi keadaan yang tidak
menguntungkan, misalnya kekeringan, suhu yang tinggi atau amat rendah, zat-zat
kimia yang bersifat sebagai disinfektan. Spora bakteri tertentu dapat bertahan
selama 16 jam dalam air mendidih. Bila keadan kembali kembali seperti biasa,
spora akan tumbuh menjadi sel biasa.
Dengan cara dinding spora dilepaskan,
protoplasma tumbuh sampai ukuran bakteri yang normal dan membentuk dinding sel
yang baru. Dari satu spora hanya terbentuk satu sel kembali.
H. HABITAT BAKTERI DAN PEMBENTUKAN
KOLONI
Habitat bakteri : seperti di dalam tanah,
dalam air, sisa-sisa makhluk hidup, dan di dalam tubuh makhluk hidup, bahkan
sebutir debu dalam atmosfer mungkin menjadi substratnya.
Tubuh yang kecil, cara hidup yang
beranekaragam, berkembang biak dan kemampuan dalam mempertahankan diri
menyebabkan luasnya distribusi bakteri, sehingga bakteri juga disebut
kosmopolit. Bakteri mempertahankan diri dalam kondisi yang buruk dengan
pembentukan spora, banyak pula jenis-jenis bakteri yang akan mati karena
perubahan faktor lingkungan. Dengan demikian besarnya populasi bakteri tetap
terkendali dan di alam peranan bakteri sebagai salah satu makhluk pengurai
terjaga keseimbangannya.
I. PERANAN BAKTERI dalam KEHIDUPAN
MANUSIA
· Bakteri
yang menguntungkan bagi manusia
1.
Bakteri yang hidup sebagai
saprofit, misalnya berperan sebagai pengurai menjadi pembersih atau mencegah
terjadinya akumulasi sisa-sisa bahan organik dari tumbuhan maupun hewan yang
berlebihan. Proses penguraian yang ditimbulkan oleh bakteri saprofit
menghasilkan senyawa-senyawa yang lebih sederhana komposisinya, misalnya bahan
yang diuraikan mengandung berbagai jenis protein atau senyawa yang mengandung N
dan S maka penguraian itu akan menimbulkan zat-zat (gas) yang berbau busuk,
sehingga proses penguraian itu dinamakan pembusukan.
2.
Proses penguraian yang ditimbulkan
oleh bakteri yang tidak disertai timbulnya bau yang tidak sedap lazimnya
dinamakan fermentasi. Berbagai proses fermentasi oleh bakteri sangat bermanfaat
dalam rumah tangga. Contohnya pada proses pembuatan minuman beralkohol.
3.
Pembuatan keju dari susu pada
dasarnya juga merupakan pemanfaatan kegiatan bakteri. Pembuatan minuman yoghurt
memanfaatkan kegiatan bakteri (Lactobacillus
caucasicus).
4.
Dalam proses yang dikenal
dengan nitrifikasi, senyawa amoniak dan asam nitrit yang meracun tanaman oleh
bakteri nitrit dan bakteri nitrat diubah menjadi asam nitrat yang tidak lagi
berbahaya, bahkan diperlukan oleh tanaman. Proses itu terdiri atas 2 tahap yang
digambarkan menurut persamaan kimia berikut :
a.
2NH₃ + 3O₂ 2HNO₂ + 2H₂O + 136
cal
Tahap ini disebut nitritasi dan dilakukan oleh
bakteri-bakteri nitrit, misalnya Nitrosomonas
javanica dan Nitrosomonas europaea.
b.
2HNO₂ + O₂ 2HNO₃ +
36cal
Tahap ini disebut nitratasi dan dilakukan oleh
bakteri-bakteri nitrat, misalnya Nitrobacter
agile dan Nitrobacter winogradskyi.
5.
Dalam proses sulfurikasi, asam
sulfida yang beracun bagi tanaman diubah menjadi asam sulfat oleh bakteri
belerang (Beggiatoa alba), dan dalam
bentuk ion sulfat itulah tanaman menyerap belerang yang diperlukan, proses
sulfurikasi:
2 H₂S + O₂ 2HO + S +118 cal
2 S + 2 H₂O + 3 O₂ 2 H₂SO₄ + 286
cal
6.
Untuk menyuburkan tanah oleh
bakteri nitrogen menambat gas N₂ di udara untuk dijadikan senyawa-senyawa N
yang diperlukan tanaman. Bakteri penambat N₂ bebas
ada yang hidup bebas di dalam tanah, misalnya Azotobacter chroococcum. Ada pula yang hidup bersimbiosis dengan
tanaman lain, misalnya Rhizobium
radicicola yang membentuk bintil-bintil pada akar tanaman dari suku Leguminosae (tumbuhan buah polong,
kacang-kacangan).
7.
Bakteri yang menghasilkan antibiotika
menjadi penghambat atau pembunuh berbagai bakteri patogen. Misalnya Streptomycesgriseus menghasilkan
streptomisin yang digunakan untuk membrantas Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC.
·
Bakteri yang merugikan bagi
manusia
1.
Bakteri dari kelompok yang
hidup sebagai saprofit, antara lain jenis-jenis yang menyebabkan cepat busuknya
bahan-bahan pangan. Cara yang digunakan dalam pengamanan yaitu
pengawetan(sterilisasi, pasteurisasi, pengeringan, penambahan garam atau gula
dalam konsentrasi yang tinggi).
2.
Bakteri yang hidupnya sebagai
parasit terutama yang bersifat patogen bagi manusia, hewan ternak dan tanaman
budidaya. Contoh :
·
Mycobacterium
tuberculosis dan Vibrio
cholerae merupakan bakteri patogen bagi manusia menyebabkan penyakit TBC
dan muntaber (kolera).
·
Bacillus
anthracis merupakan bakteri patogen bagi ternak.
·
Pseudomonas
solanacearum merupakan bakteri patogen bagi tanaman budidaya
antara lain kacang tanah dan Solanaceae (tomat, lombok, terong, dan tembakau).
3.
Bakteri bersifat anaerob yang
dalam tanah menimbulkan proses-proses reduksi sehingga senyawa yang mestinya
dapat digunakan tanaman diubah menjadi senyawa yang tak dapat digunakan.
Misalnya :
·
Micrococcus
denitrificans termasuk bakteri denitrifikasi merupakan
bakteri yang mengubah senyawa nitrat menjadi amoniak bahkan sampai nitrogen
bebas.
·
Spirillum
desulfuricans termasuk bakteri desulfurikasi yang mengubah
senyawa sulfat kembali menjadi asam sulfida sampai menjadi belerang.
J. Bangsa Pseudomonadales
Bangsa Pseudomonadales
memiiki ciri-ciri:
1.
Sel-sel berbentuk peluru
2.
Memiliki batang yang lurus atau
bengkok bahkan berbentuk spiral
3.
Selnya sering mengandung pigmen
fotosintesis yan berwarna lembayung / hijau
4.
Memiliki flagel yang polar yang
berfungsi untuk bergerak
Bangsa
Pseudomonadales memiliki berbagai
macam suku yang meliputi:
a.
Suku Thiorrhodaceae
b.
Suku Nitrobacteraceae
c.
Suku Methanomonadaceae
d.
Suku Thiobacteriaceae
e.
Suku Pseudomonadaceae
f.
Suku Spirillaceae
Bangsa
Pseudomonadales meliputi:
·
Suku Thiorrhodaceae, yang membawahi bakteri-bakteri lembayung (purple bacteria) sehingga mampu melakukan
fotosintesis dengan perantaraan sestem pigmen yang terdiri atas
bakterioklorofil dan karoteniod-karotenoid.
Yang
termasuk dalm suku ini, misalnya:
Thiosarcina rosea
Thiocapsa floridana
Thiodictyon elegans
Thiospirillum sanguineum
·
Suku Nitrobacteraceae, yang membawahi bakteri-bakteri kemoautotrof dan
memperoleh energi untuk asimilasinya dari oksidasi metan.
Yang
termasuk dalam suku ini, misalnya:
Nitrosomonas europaea
Nitrosococcus nitrosus
Nitrobacter winogradskyi
Nitrobacter agile
·
Suku Methanomonadaceae, meliputi bakteri-bakteri yang kemoautotrof dan
memperoleh energi untuk asimilasinya dari oksidasi metan, hidrogen atau karbon
monoksida.
Yang
termasuk dalam suku ini, misalnya:
Methanomonas methanica
Hydrogenomonas flava
Carboxydomonas oligocarbophila
·
Suku Thiobacteriaceae, meliputi bakteri-bakteri belerang, kemoautotrof
dan memperoleh energy dengan oksidasi senyawa-senyawa belerang, serta dalam
plasmanya sering terdapat belerang bebas dalam bentuk butir-butir atau kristal.
Yang
termasuk dalam suku ini, misalnya:
Thiobacillus thioparus
Thiobacterium cristalliferum
Thiospora bipunctata
·
Suku Pseudomonadaceae, meliputi bakteri-bakteri yang heterotrof, jarang
sekali bersifat autotrof fakultatif, namun sel-selnya seringkali bersifat
oksidatif dan fermentatif.
Yang
termasuk dalam suku ini, misalnya:
Pseudomonas cocovenenans, menimbulkan
racun tempe bongkrek
Pseudomonas solanacearum, menimbulkan
penyakit layu pada warga suku Solanaceae dan
pada kacang tanah
Pseudomonas malvacearum, menimbulkan
penyakit pada kapas
Pseudomonas
denitrificans, mereduksi nitrat N2
·
Suku Spirillaceae, meliputi bakteri-bakteri dengan tubuh yang bengkok,
berbentuk koma sampai spiral.
Yang
termasuk dalam suku ini, misalnya:
Vibro comma
(Vibro cholerae), penyebab penyakit
muntaber
Desulfovibrio desulfuricans, yang
dapat mereduksi sulfat menjadi sulfida
Spirillum
minus
Spirillum lipoferum
K. Bangsa Clamydobacteriales
Sel-selnya bederet-deret seperti benang,
seringkali deretan sel itu diselubungi suatu sarung, sel yang terlepas dari
koloninya dapat bergerak bebas. Dalam sarung koloninya sering terdapat
senyawa-senyawa besi. Bangsa ini antara lain meliputi:
Suku
Chlamydobacteriaceae, koloni
berbentuk benang, kadang-kadang dengan cabang-cabang semu, dapat membentuk
sel-sel kembara.
Dalam
suku ini termasuk:
1. Sphaerotilus natans
2. Sphaerotilus dichotomus
3. Lepothrix ochracea
Terdapatnya
senyawa-senyawa besi dalam sarung koloninya menyebabkan bakteri yang
bersangkutan disebut bakteri besi.
Suku Crenotrichacea, koloni juga berbentuk benang, tidak menghasilkan sel-sel
kembara yang dapat bergerak aktif.
Contoh:Crenothrix polyspora
L. Bangsa Eubacteriales
Bangsa
Eubakteriales memiliki ciri-ciri:
1.
Sel-sel berbentuk bulat atau
batang yang lurus, terpisah-pisah dan membentuk koloni berupa rantai
2.
Bergerak dengan flagel yang
peritrik atau tidak bergerak
Bangsa
ini meliputi berbagai suku, diantaranya:
·
Suku Azotobacteraceae, sel-selnya berbentuk jorong atau batang, mirip
sel-sel khamir, hidup bebas dalam tanah, penambat N2
Contoh
:
-
Azotobacter chroococcum
- Azotobacter Indicus
- Azotobacter Agilis
·
Suku Rhizobiaceae, sel-sel berbentuk batang, kadang-kadang bercabang,
seringkali bersimbiosis dengan Leguminosae dan membentuk bintil-bintil pada
akarnya, dapat menambat N2
contoh
: - Rhizobium leguminosarum
-
Rhizobium
japonicum
-
Rhizobium
phaseoli
-
Agrobacterium
tumefaciens
·
Suku Enterobacteriaceae, menimbulkan fermentasi anaerobic pada glukosa
juga laktosa, terdapat dalam saluran pernafasan dan saluran kencing vertebrata,
ada yang hidup bebas dan ada yang pathogen.
Contoh
: - Escherecia coli ( Bacterium coli )
-
Salmonella
typosa, Salmonella paratyphi
-
Shigella
dysenteriae
·
Suku Micrococcaceae, sel-sel berbentuk peluru, terdapat dalam koloni
berbentuk tetrad, kubus, atau massa tidak beraturan.
Contoh
: - Sarcina lutea, Sarcina aurantiaca
-
Micrococcus
denitrificans
-
Staphyloccus
aureus
·
Suku Neisseriaceae, sel-sel berbentuk peluru, seringkali berpasangan.
Contoh
: - Neisseria gonorrhoeae
-
Neisseria
meningitides
-
Veillonella
parvula
·
Suku Lactobasillaceae, bakteri berbentuk peluru atau batang yang
menimbulkan fermentasi asam laktat.
Contoh
: - Lactobacillus caucasicus
-
Streptococcus
pyogenes
-
Diplococcus
pneumonia
·
Suku Basillaceae, sel-sel berbentuk batang, menghasilkan endospora.
Contoh
:
-
Basillus subtilis
- Basillus antracis
- Basillus plymixa
- Clostridium pasteurianum
M. Bangsa Actinomycetes
§
Memiliki sel-sel yang memanjang
sehingga mirip hifa cendawan
§
Cenderung untuk membentuk
percabangan
Terdiri dari :
Ø
Suku Mycobacteriaceae
Sel-sel tidak membentuk miselium,
atau hanya miselium yang rudimeter.
Contoh :
v
Mycobacterium tuberculosis,
penyebab penyakit tuberkulosis.
v
Micobacterium leprae,
penyebab penyakit kusta.
Ø
Suku Actinomycetaceae
Membentuk
miselium dan spora terbentuk dalam fragmen-fragmen miselium.
Contoh :
v
Actinomyces bovis,
patogen, penyebab penyakit mulut pada ternak
.
Ø
Suku Streptomycetaceae
Membentuk miselium dan miselium
vegetatif tidak terbagi-terbagi.
Contoh :
v
Streptomyces aureofaciens,
menghasilkan aureomisin,
v
Streptomyces griseus,
menghasilkan streptomisin,
v
Streptomyces
fradiae, menghasilkan neomisin dan fradisin,
v
Streptomyces rimosus,
menghasilkan teramisin,
v
Streptomyces venezuelae,
menghasilkan kloromisetin.
N. Bangsa Beggiatoales
Sel-sel seperti kokus atau berbentuk benang
dengan butir belerang di dalam sel atau pada permukaannya, begerak meluncur
pada substratnya, dan tidak mempunyai flagel.
Memiliki
satu suku yaitu Beggiatoaceae.
Ciri-cirinya
:
Ø
Sel-selnya berbentuk benang
Ø
Bergerak meluncur pada
substratnya dalam lingkungan yang mengandung H2S
Ø
Dalam sel terdapat butir-butir
belerang
Contoh:
v Beggiatoa
alba
v Beggia gigantea
v Thiospirillopsis floridana,
dalam sumber air yang mengandung belerang,
Thiothrix nivea, dalam air tawar yang, mengandung H2S.
O. Bangsa Myxobacteriales
Ciri-
ciri:
a)
Sel-selnya berbentuk batang
yang lentur
b)
Merayap pada substrat yang
padat
c)
Membentuk koloni
d)
Dapat membentuk tubuh buah
Terdapat
2 suku:
·
Suku Cytophangaceae
ciri-ciri:
a. Tidak membentuk tubuh buah
b. Dapat membentuk zat warna tertentu
ciri-ciri:
a. Tidak membentuk tubuh buah
b. Dapat membentuk zat warna tertentu
contoh:
1.
Cytophaga lutea (warna kuning)
2. Cytophaga rubra (warna merah jambu)
·
Suku Myxococeae
ciri- ciri:
a. Mikrosista bulat atau lonjong
b. Mempunyai dinding yang nyata
c. Menghasilkan tubuh buah, kecuali pada marga Sporocytiphaga
ciri- ciri:
a. Mikrosista bulat atau lonjong
b. Mempunyai dinding yang nyata
c. Menghasilkan tubuh buah, kecuali pada marga Sporocytiphaga
·
contoh:
1. Myxococcus virescens
2. Sporocytophanga myxococcoides
1. Myxococcus virescens
2. Sporocytophanga myxococcoides
P. Bangsa Spirochaetales
Sel-sel langsing, lentur, panjang 6-500 ,
berbentuk spiral. Terdapat dua suku yang termasuk dalam bangsa ini.
Ø
Suku Spirochaetaceae .
bangsa ini sel-selnya antara 30-500 ,
mempunyai struktur protoplasma tertentu. Anggotanya penghuni air tawar yang
menggenang atau dalam air laut atau hidup dalam alat pencernaan makanan
jenis-jenis kerang. Contoh :
·
Spirochaeta
plicatilis, dalam air tawar atau air laut.
·
Cristispira
balbianii (Trypanosoma balbianii), parasit pada ikan.
Ø
Suku Treponemataceae.
Berbentuk
spiral, panjang tubuh 4-16 , yang
tampak lebih panjang biasanya karena pembelahan sel belum sempurna atau belum
selesai. Contoh :
·
Treponema
pallidum (Spirochaetapallida), penyebab penyakit rajasinga
(sifilis atau lues) pada manusia.
·
Treponema
pertenue, morfologis sukar dibedakan dari Treponema pallidum, penyebab penyakit
patek (frambusia).
Borrelia anserina, patogen untuk burung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar