FOTOSINTESIS
A. PENGERTIAN
Fotosintesis berasal dari kata foton
artinya cahaya dan sintesis artinya penyusun. Jadi proses fotosintesis adalah
proses penyusunan dan pembentukan organ pada tumbuhan yang mengandung klorofil
dengan bantuan cahaya matahari atau foton. Perangkat fotosintesis terdiri dari
klorofil a, klorofil b, karetinoid (karoten dan xantofil), dan akseptor elekron
yang tergabung dalam system, yang disebut fotosistem.
Fotosistem akan
membentuk gula (glukosa) dari CO2 dan H2O dengan bantuan
sinar matahari dan klorofil. Reaksi kimia fotosintesis :
Cahaya matahari
6H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2 + Energi
Klorofil
B. PERKEMBANGAN PENGERTIAN TENTANG FOTOSINTESIS
Meskipun masih ada langkah-langkah dalam
fotosintesis yang belum dipahami, persamaan umum fotosintesis telah diketahui
sejak tahun 1700-an. Di antara
sarjana-sarjana yang banyak melakukan eksperimen-eksperimen untuk membuktikan
kebenaran peristiwa ini adalah
a. Ingenhousz (1799)
Sarjana ini membuktikan bahwa pada fotosintesis
dilepaskan O2. Hal ini dibuktikan dengan percobaannya yang
menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata
di bawah corong terbalik. Jika tanaman tersebut terkena sinar, maka
timbullah gelembung-gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung
reksi. Gas yang mengumpul tersebut, ternyata adalah Oksigen.
b. Engelmann (1822)
Sarjana ini membuktikan bahwa klorofil
merupakan suatu faktor keharusan dalam proses fotosintesis. Untuk ini, dia
menyinari ganggang hijau Spirogyra yang
kloroplasnya berbentuk pita melingkar seperti spiral. Hanya kloroplas yang
terkena sinar yang melepaskan oksigen. Ini terbukti dari banyaknya
bakteri-oksigen yang berkerumun sekitar tempat kloroplas yang terkena sinar.
c. Sachs (1860)
Sarjana ini membuktikan baha pada fotosintesis
terbentuk karbohidrta amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian
dengan yodium. Amilum dengan yodium memberikan warna hitam. Amilum hanya
terdapat pada bagian yang hijau dan kena sinar.
d. Hill (1937)
Sarjana ini berhasil mengikuti kegitan
kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup. Kloroplas lepas sel itu jika
disinari mampu menghasilkan O2 asal saja tersediakan penampung
electron seperti Fe+++ (ion feri).
Terlepasnya O2 itu dapat
diperlihatkan pula dengan 2,6 diklorofenol-indofenol yaitu zat yang tidak
berwarna jika dalam keadaan tersusut, akan tetapi menjadi berwarna jika
mengalami oksidasi. Warna menjadi biru jika dalam keadaan basa dan merah jika
dalam keadaan asam.
Meskipun tanpa CO2, penghasilan O2
oleh kloroplas tetap berlangsung selama masih tersedia penampung electron. Dari
sini dapat ditarik kesimpulan bahwa O2 yang terlepas itu tidak
berasal dari CO2, melainkan dari air. Hal ini dapat dibuktikan juga
dengan menggunakan elemen penyusur.
Hill lebih lanjut mengatakan bahwa sinar itu
hanya diperlukan untuk memecahkan air, pemecahan ini disebut fotolisis.
Fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi hydrogen dan oksigen,
peristiwanya dituliskan sebagai berikut :
2H2O 2H2 + O2
H2
yang terlepas itu ditampung oleh koenzim NADP. Dalam hal demikian, NADP
dikatakan menjadi akseptor H2, dan bentuknya menjadi NADPH2.
O2 tetap dalam keadaan bebas. Fotolisis inilah yang merupakan
pendahuluan dalam proses fotosintesis. Langkah berikut setelah fotolisis ialah
penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawakkan oleh NADP
tersebut. Peristiwa penyusutan CO2 tidak memerlukan sinar, dengan
kata lain, peristiwa tersebut berlangsung gelap. Hal ini dinyatakan oleh
Blackman.
e.
Blackman
(1805)
Sarjana
ini membuktikan bahwa reduksi dari CO2 ke CH2O itu
berlangsung tanpa sinar. Jika fotolisis (disebut reaksi Hill atau reaksi
terang) digabungkan dengan reaksi berikutnya (disebut reaksi Blackman atau
reaksi gelap), jadilah :
12H2O + 6CO2
(CH2O)6
+ 6H2O + 6O2
f.
Ruben dan
Kamen (1941)
Sarjana
ini membuktikan bahwa O2 yang terlepas pada fotosintes itu berasal
dari air. Untuk itu, kedua sarjana ini menggunakan air yang oksigennya
radioaktif, yaitu O18, O biasa adalah O16, sehingga
proses fotosintesis dapat dirumuskan :
6H2O18 +
6CO2 C6H12O6
+ 6O218
g. Benson dan Calvin (1950)
Sarjana ini mengikuti urut-urutan zat-zat
antara yang terjadi pada fotosintesis dengan menggunakan zat radioaktif C14
(karbon yang stabil adalah C12). Maka sehabis penyinaran selama 2
detik, hasil fotosintesis yang terbentuk adalah asam-fosfogliserat yang
mengandung 3 atom C di dalamnya. Dalam percobaan ini, atom c radioaktif ernyata
C1, yaitu C karboksil C14OOH.
1
COOH
Gambar : Rumus bangun 3asam-
2
HOOH ATP pospogliserat dengan peristiwa
pospolirasi.
3
CH2O.
PO3H2
ADP
Asam gliserat mendapat satu gugusan pospat dari
ATP (Adenosin-Tri-Pospat) sehingga menjadi 3-asam-pospogliserat. ADP
(Adenosin-Di-Pospat) menjadi ATP lagi karena peristiwa fotopospolirasi yang berlangsung
di dalam kloroplas. ATP juga dapat terjadi karena pospolirasi oksidatif.
C. FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya
dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon
dioksida dan air
untuk menghasilkan gula
dan oksigen
yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal
dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa
berikut ini :
6H2O
+ 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa)
+ 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti
selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung
melalui respirasi
seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang
terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi,
gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan
karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen
yang disebut klorofil.
Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel
yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.
Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung
kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun
terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis
tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian
besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari
lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar
matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
D. PROSES FOTOSINTESIS
Pada tumbuhan, organ utama tempat
berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang
memiliki kloroplas
berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat
berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma.
1. Komponen fotosintesis
a. CO2
Untuk mengetahui berapa CO2 yang
dipergunakan didalam fotosintesis, dapat dilakukan percobaan dengan cara
pertama mengukur lebih dahulu banyaknya CO2 yang terlepas pada
pernafasan malam hari. Karena pada siang hari pernafasan itu berlangsung
bersama-sama fotosintesis, maka banyaknya CO2 yang terpakai pada
fotosintesis sama dengan jumlah CO2 yang ada di udara (0,03%)
ditambah dengan jumlah CO2 yang terlepas karena pernafasan. Dengan
demikian dapat diketahui jumlah bersih CO2 yang digunakan dalam
fotosintesis. Cara mengukur banyaknya CO2 yang digunakan dalam
fotosintesis dengan cara menyelidiki kadar CO2 yang akan masuk ke
suatu sungkup tempat tanaman percobaan ber-fotosintesis. Kemudian menyelidiki
kadar CO2 yang keluar dari sungkup tersebut. Untuk itu diperlukan
zat pengikat yaitu larutan KOH, NaOH, atau BaOH. Dengan titrasi dapat diketahui
perbedaan kadar CO2 dari udara yang massuk dan yang keluar dari sungkup.
Selisih itu menunjukka berapa benyak CO2 yang dipergunakan tanaman
percobaan tersebut.
b. H2O
c. Cahaya matahari
Cahaya matahari terdiri atas beberapa spectrum,
yaitu inframerah, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, dan
ultraungu. Masing-masing panjang gelombangnya berbeda-beda. Banyak energi yang
dimiliki oleh cahaya tergantung dari panjang pendeknya gelombang. Proses
fotosintesis menggunakan cahaya tampak yaitu dari merah sampai ungu. Sedangkan
inframerah dan ultraungu tidak digunakan. Spektrum dari sinarr yang Nampak oleh
mata kita diberikan di bawah ini dengan gelombang dinyatakan dalam mµ.
Ungu
|
Nila
|
Biru
|
Hijau
|
Kuning
|
Jjingga
|
Merah
|
390 mµ 430
470 500 560 600 650 760 mµ
d.
Enzim
e. Klorofil
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di
dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya
disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di dalamnya disebut grana.
Pada tanaman tinggi terdapat dua macam klorofil, yaitu :
-
Klorofil a
: C55H72O5N4Mg (berwarna hijau tua)
-
Klorofil b
: C55H70O6N4Mg (berwarna
hijau-muda)
Klorofil itu fluorosen artinya dapat menerima
sinar dan mengembalikannya dalam gelombang yang berlainan. Klorofil a tampak
hiaju tua, tetapi jika sinar direfleksikan, ampaknya lalu merah darah. Klorofil
b tampak merah-coklat. Klorofil banyak menyerap sinar meran dan nila. Larutan
klorofil dalam eter memberikan spektrum absorsi sebagai berikut :
f.
Pigmen
fotosintesis
Pigmen fotosintesis antara lain pigmen hijau
(klorofil) yang merupakan pigmen utama yang terdapat pada tumbuhan sedangkan
pigmen lainnya seperti antosian pada bunga dan buah, fikobilin/fikosianin
(biru) pada Cyanobacteria, karoten (orange) pada wortel, fikoroetrin (merah)
pada Rhodophyta, dll. Pigmen fotosintesis terdapat di tilakoid.
v
Faktor-faktor
yang berpengaruh kepada pembentukan klorofil :
- Faktor Pembawaan
Pembentukan klorofil dibawakan oleh suatu gen
tertentu di dalam kromosom. Jika gen tidak ada maka tanaman akan tampak putih
belaka (albino).
- Cahaya
Tanaman yang
ditumbuhkan dalam daerah yang gelap (tidak terkena cahaya matahari), tidak
berhasil membentuk klorofil, tumbuhan tersebut berwarna pucat (klorosis)
kekuning-kuningan. Tetapi terlalu banyak sinar juga berpengaruh buruk terhadap
klorofil.
- Oksigen
Tanaman yang
ditempatkan di tempat gelap, tidak akan mampu menghasilkan klorofil apabila
tidak diberi oksigen.
- Karbohidrat
Karbohidrat terutama
dalam bentuk gula membantu tumbuhan untuk membentuk klorofil pada daun-daun
yang mengalami pertumbuhan dalam gelap (etiolasi).
- Nitrogen, Magnesium, Besi
Besi yang menjadi bahan
penting dalam pembentukan klorofil. Kekurangan
salah satu zat tersebut mengakibatkan klorosis.
- Mn, Cu, Zn
Unsur-unsur tersebut
walaupun hanya diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi sangat membantu dalam pembentukan
klorofil. Kekurangan salah satu zat
tersebut juga akan mengakibatkan klorosis.
- Air
Kekurangan air akan mengakibatkan desintegrasi
dari klorofil.
- Temperatur
Temperatur antara
26º-30º merupakan kondisi yang paling baik untuk pembentukan klorofil.
2. Fotosistem
Fotosistem adalah suatu
unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari yang terdiri atas klorofil a,
kompleks antena, dan aksepton lain. Elektron yang dilepaskan klorofil a
mempunyai energi tinggi, sebab memperoleh energi dan cahaya yang berasal dari
molekul perangkat pigmen yang kompleks antena.
Fotosistem dibagi dua,
yaitu fotosistem I dan fotosistem II.
Fotosistem I
Penyerapan
energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang peka terhadap cahaya dengan
panjang gelombang 700 nm (sehingga disebut P700). Energi yang diperoleh
ditransfer dari kompleks antenna.
Fotosistem II
Penyerapan
energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang peka terhadap cahaya dengan
panjang gelombang 680 nm (sehingga disebut P680).
3. Reaksi dalam fotosintesis
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis
dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan
cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan
karbon dioksida).
a) Reaksi Terang (Reaksi Fotokimia)
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi
NADPH2. Reaksi ini membutuhkan sinar matahari. Terjadi pada
grana/tilakoid. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Terjadi dua proses yaitu : proses fotolisis
dan proses fosfolirasi.
Proses
fotolisis adalah proses penguraian air (H2O) dengan bantuan cahaya
menjadi hydrogen dan hidroksida. Elektron yang terbentuk akan masuk dalam
proses fosfolirasi. Reaksi fotolisis :
2H2O
4e-
+ 4H+ + O2
Sedangkan proses
fosfolirasi berlangsung dua tahap, yaitu fosfolirasi siklik dan fosfolirasi
nonsiklik. Reksi terang tergantung pada cahaya iuntuk mengubah energy cahaya
menjadi energi kimia berupa ATP dan NADPH.
b) Reaksi Gelap (Reaksi Termokimia)
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai
proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang
mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula
seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada
ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa
cahaya).
Reaksi gelap terdapat 3
tahap, antara lain :
1. Fiksasi
Adalah proses pengikatan molekul CO2 oleh
senyawa kimia ribulosa Bi Phosphat / RuBP atau Ribulosa Di Phosphat / RDP (5C)
2. Fase Reduksi
Adalah pemakaian ion H+ dari NADPH
untuk mereduksi Phospogliseraldehide / PGAL. Selanjutnya 2 molekul PGAL akan
membentuk 1 molekul glukosa.
3. Regenerasi
Adalah proses pembentukan kembali molekul
Ribulosa Di Phosphat / RDP untuk melanjutkan fungsinya sebagai fiksator molekul
CO2.
Gambar siklus Calvin
E. FAKTOR PENENTU LAJU FOTOSINTESIS
Berikut adalah beberapa faktor utama yang
menentukan laju fotosintesis:
1.
Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2.
Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak
jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3.
Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4.
Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5.
Kadar fotosintat (hasil
fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh,
laju fotosintesis akan berkurang.
6.
Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih
tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan
makanan untuk tumbuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar