Senin, 08 Oktober 2012

DIVISI SCHIZOPHYTA (Tumbuhan Belah) KELAS BACTERIA atau Schizomycetes (Bakteri)



DIVISI SCHIZOPHYTA (Tumbuhan Belah)
KELAS BACTERIA atau Schizomycetes (Bakteri)

A.   UMUM
Shizophyta artinya tumbuhan belah (dari Bahasa Latin schizere atau Yunani schizein =membelah, phyton (Yunani) =tumbuhan.
Ciri-ciri Divisi Shizophyta (tumbuhan belah) yaitu:
¥       Berkembang biak dengan cara membelah
¥       Tubuh hanya terdiri atas sebuah sel  saja
¥       Protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata, demikian pula plastidanya
Berdasarkan tingkat filogenetik, Shizophyta merupakan kelompok tumbuhan yang paling rendah (primitive).
Shizophyta di bagi menjadi 2 kelas, yaitu:
a.     Bakteri (Bacteria atau Schizomycetes)
b.    Ganggang biru, ganggang belah, atau ganggang lender (Cyanophyceae, Schizophyceae, atau Myxophyceae).
Kelas Bacteria atau Schizomycetes
a.     Bakteri merupakan: Kelompok makluk hidup bersel tunggal, termasuk dalam golongan jasad renik atau mikroba.
b.    Bakteri hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop.
c.     Penemu mikroskop adalah: Anthonie Van Leeuweenhoek (akhir abad 17 ,1683)
d.    Tokoh ilmuwan dalam mikrobiologi, yaitu:
o       Pasteur
o       Davaine
o       Koch
o       Winogradsky
o       dan lain-lain

e.     Mikrobiologi adalah: Ilmu tentang jasad renik
Cabang mikrobiologi adalah:
o       Mikrobiologi industry
o       Mikrobiologi tanah
o       Bakteriologi

B.  BENTUK DAN UKURAN
·      Bentuk bakteri
            Bentuk bakteri yang pertama kali ditemukan adalah seperti batang kecil.
Berdasarkan bentuknya  bakteri dapat dibedakan atas :
a)      Coccus (bulat)





b)      Basillus (batang)




c)      Vibrio (koma)
d)      Spirillum (spiral)


·      Ukuran Bakteri
Bakteri termasuk makhluk renik maka bakteri hanya dapat dilihat dengan mikroskop karena ukuran tubuhnya hanya mencapai mikron (mikron µ = 0,001 mm).

C.  SIFAT SIFAT MORFOLOGI- SITOLOGI  DAN STUKTUR TUBUH
a.       Dinding sel jelas
b.      Dinding tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun atas hemiselulosa dan senyawa semacam peptin yang mengandung N.
c.       Sitoplasmanya terdapat butir-butir, diantaranya disebut nukleoida yang mengandung salah satu zat penyusun inti yaitu asam-deoksi-ribo-nukleat (DNA= Deoxy Ribonucleic acid). Asam ribo nukleat (RNA=Ribonucleic acid), bahan yang disamping DNA ikut menyusun inti sel, tersebar dalam plasma . Inti bakteri bersifat difusi.
D.  MOBILITAS BAKTERI
Bakteri pada umumnya bergerak secara pasif. Ada berbagai jenis bakteri yang pada keadaan tertentu dapat membentuk rambut-rambut plasma yang memungkinkan bakteri bergerak aktif dalam medium cair.Rambut-rambut plasma tersebut dinamakan bulu cambuk atau flagel,yang jumlah dan letaknya pada tubuh dapat berbeda-beda.
Bulu-bulu cambuk pada bakteri dibedakan menjadi:
v   Monotrik : jika hanya ada 1 bulu cambuk pada salah satu kutubnya
v   Subpolar : jika ada 2 bulu cambuk masing-masing terletak di bawah kutubnya
v   Lofotrik : jika ada seberkas bulu cambuk pada salah satu kutubnya
v   Peritrik : jika bulu-bulu cambuk muncul ke segala arah dari sel
Pembentukan bulu cambuk muncul ke segala arah dari sel

E.   CARA HIDUP BAKTERI
Sifat bakteri ada 2:
1.      Heterotrof    : hidup sebagai saprofit atau sebagai parasit.
2.      Autotrof       : mampu mengadakan asimilasi, dibedakan menjadi 2 golongan:
a.      Bersifat kemoutotrof
Bila energi untuk asimilasinya (kemosintesis) diperoleh dari reaksi-reaksi kimia. Misalnya dari proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri nitrit dengan mengoksidkan NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidkan HNO2, bakteri belerang dengan mengoksidkan berbagai senyawa belerang.
b.      Bersifat fotoautotrof
Bila energi untuk asimilasi (fotosintesis) diperoleh dari cahaya matahari. Seperti pada tumbuhan hijau, bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis adalah bakteri-bakteri yang mempunyai zat warna. Misalnya dari golongan Thiorhodaceae (bakteri belerang berzat warna).
Dari segi kebutuhannya akan oksigen, bakteri dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.      Bakteri aerob
Bila hidupnya memerlukan oksigen bebas.
2.      Bakteri anaerob
Bila dapat hidup tanpa oksigen bebas.
Bakteri yang aerob masih dapat dibedakan lagi dalam yang aerob secara obligat, yaitu untuk hidupnya mutlak diperlukan adanya oksigen bebas. Bila kebutuhan terhadap oksigen bebas tidak mutlak, artinya dapat hidup pula tanpa adanya oksigen bebas, bakteri itu dikatakan bersifat anaerob fakultatif.
Dalam hubungan dengan cara hidupnya sebagai parasit, kita membedakan parasit obligat, bila bakteri itu hanya dapat hidup sebagai parasit saja, dan parasit fakultatif  bila bakteri dapat hidup baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit. Selanjutnya kita mengenal bakteri patogen, yaitu bakteri yang hidup sebagai parasit dan menimbulkan penyakit bagi inangnya, baik inang yang berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia.
F.   PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI DAN PEMBENTUKAN KOLONI
Bakteri umumnya berkembangbiak secara vegetatif atau aseksual dengan membelahdiri. Setelah membelah, sel-sel akan tetap bergandeng satu sama lainnya (membetu koloni bakteri). Koloni tersebut membentuk bermacam macam bentuk. Ada koloni yang terdiri atas sepasang sel seperti terdapat pada marga diplococcus, ada yang berbentuk kubus yang terdiri atas 8 sel pada marga Sarcina, ada yang berbentuk rantai pada marga streptococcus, ada juga yang seperti standan buah anggur pada marga Staphylococcus. Bakteri berkembangbiak dengan cepat, sebagai contoh beberapa bakteri mampu membelah setiap 20 menit sekali.
Sedangkan perkembangbiakan bakteri secara generatif  pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara  yaitu:
1. Transformasi: pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel     bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
2. Transduksi: pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke  sel bakteri lainnnya dengan     perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
3. Konjugasi: pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel     dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.     Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.


G.  PEMBENTUKAN SPORA
Dalam keadaan yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri membentuk badan-badan untuk dapat melewati kala buruk tadi. Protoplasma yang berada didalamnya berkontraksi mengadakan badan yang bulat dengan dinding baru. Badan ini disebut spora, lebih tepatnya lagi endospora, karena terbentuk dari sel yang lama.spora tidak dapat bergerak aktif. Spora bakteri tidak dapat dipandang sebagai alat reproduksi, tetapi sebagai badan untuk mepertahankan diri menghadapi keadaan yang tidak menguntungkan, misalnya kekeringan, suhu yang tinggi atau amat rendah, zat-zat kimia yang bersifat sebagai disinfektan. Spora bakteri tertentu dapat bertahan selama 16 jam dalam air mendidih. Bila keadan kembali kembali seperti biasa, spora akan tumbuh menjadi sel biasa.
Dengan cara dinding spora dilepaskan, protoplasma tumbuh sampai ukuran bakteri yang normal dan membentuk dinding sel yang baru. Dari satu spora hanya terbentuk satu sel kembali.
H.      HABITAT BAKTERI DAN PEMBENTUKAN KOLONI
Habitat bakteri : seperti di dalam tanah, dalam air, sisa-sisa makhluk hidup, dan di dalam tubuh makhluk hidup, bahkan sebutir debu dalam atmosfer mungkin menjadi substratnya.
Tubuh yang kecil, cara hidup yang beranekaragam, berkembang biak dan kemampuan dalam mempertahankan diri menyebabkan luasnya distribusi bakteri, sehingga bakteri juga disebut kosmopolit. Bakteri mempertahankan diri dalam kondisi yang buruk dengan pembentukan spora, banyak pula jenis-jenis bakteri yang akan mati karena perubahan faktor lingkungan. Dengan demikian besarnya populasi bakteri tetap terkendali dan di alam peranan bakteri sebagai salah satu makhluk pengurai terjaga keseimbangannya.



I.     PERANAN BAKTERI dalam KEHIDUPAN MANUSIA
·      Bakteri yang menguntungkan bagi manusia
1.      Bakteri yang hidup sebagai saprofit, misalnya berperan sebagai pengurai menjadi pembersih atau mencegah terjadinya akumulasi sisa-sisa bahan organik dari tumbuhan maupun hewan yang berlebihan. Proses penguraian yang ditimbulkan oleh bakteri saprofit menghasilkan senyawa-senyawa yang lebih sederhana komposisinya, misalnya bahan yang diuraikan mengandung berbagai jenis protein atau senyawa yang mengandung N dan S maka penguraian itu akan menimbulkan zat-zat (gas) yang berbau busuk, sehingga proses penguraian itu dinamakan pembusukan.
2.      Proses penguraian yang ditimbulkan oleh bakteri yang tidak disertai timbulnya bau yang tidak sedap lazimnya dinamakan fermentasi. Berbagai proses fermentasi oleh bakteri sangat bermanfaat dalam rumah tangga. Contohnya pada proses pembuatan minuman beralkohol.
3.                                                                                                                    Pembuatan keju dari susu pada dasarnya juga merupakan pemanfaatan kegiatan bakteri. Pembuatan minuman yoghurt memanfaatkan kegiatan bakteri (Lactobacillus caucasicus).
4.                                                                                                                    Dalam proses yang dikenal dengan nitrifikasi, senyawa amoniak dan asam nitrit yang meracun tanaman oleh bakteri nitrit dan bakteri nitrat diubah menjadi asam nitrat yang tidak lagi berbahaya, bahkan diperlukan oleh tanaman. Proses itu terdiri atas 2 tahap yang digambarkan menurut persamaan kimia berikut :
a.                                                                                              2NH + 3O            2HNO + 2HO + 136 cal
Tahap ini disebut nitritasi dan dilakukan oleh bakteri-bakteri nitrit, misalnya Nitrosomonas javanica dan Nitrosomonas europaea.
b.                                                                                              2HNO + O           2HNO + 36cal
Tahap ini disebut nitratasi dan dilakukan oleh bakteri-bakteri nitrat, misalnya Nitrobacter agile dan Nitrobacter winogradskyi.
5.                                                                                                                    Dalam proses sulfurikasi, asam sulfida yang beracun bagi tanaman diubah menjadi asam sulfat oleh bakteri belerang (Beggiatoa alba), dan dalam bentuk ion sulfat itulah tanaman menyerap belerang yang diperlukan, proses sulfurikasi:
2 HS + O             2HO + S +118 cal
2 S + 2 HO + 3 O              2 HSO + 286 cal
6.                                                                                                                    Untuk menyuburkan tanah oleh bakteri nitrogen menambat gas N di udara untuk dijadikan senyawa-senyawa N yang diperlukan tanaman. Bakteri penambat N bebas ada yang hidup bebas di dalam tanah, misalnya Azotobacter chroococcum. Ada pula yang hidup bersimbiosis dengan tanaman lain, misalnya Rhizobium radicicola yang membentuk bintil-bintil pada akar tanaman dari suku Leguminosae (tumbuhan buah polong, kacang-kacangan).
7.                                                                                                                    Bakteri yang menghasilkan antibiotika menjadi penghambat atau pembunuh berbagai bakteri patogen. Misalnya Streptomycesgriseus menghasilkan streptomisin yang digunakan untuk membrantas Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC.
·                                                                                                                                 Bakteri yang merugikan bagi manusia
1.                                                                                                                     Bakteri dari kelompok yang hidup sebagai saprofit, antara lain jenis-jenis yang menyebabkan cepat busuknya bahan-bahan pangan. Cara yang digunakan dalam pengamanan yaitu pengawetan(sterilisasi, pasteurisasi, pengeringan, penambahan garam atau gula dalam konsentrasi yang tinggi).
2.                                                                                                                     Bakteri yang hidupnya sebagai parasit terutama yang bersifat patogen bagi manusia, hewan ternak dan tanaman budidaya. Contoh :
·                                                                                             Mycobacterium tuberculosis dan Vibrio cholerae merupakan bakteri patogen bagi manusia menyebabkan penyakit TBC dan muntaber (kolera).
·                                                                                             Bacillus anthracis merupakan bakteri patogen bagi ternak.
·                                                                                             Pseudomonas solanacearum merupakan bakteri patogen bagi tanaman budidaya antara lain kacang tanah dan Solanaceae (tomat, lombok, terong, dan tembakau).
3.                                                                                                                     Bakteri bersifat anaerob yang dalam tanah menimbulkan proses-proses reduksi sehingga senyawa yang mestinya dapat digunakan tanaman diubah menjadi senyawa yang tak dapat digunakan. Misalnya :
·                                                                                               Micrococcus denitrificans termasuk bakteri denitrifikasi merupakan bakteri yang mengubah senyawa nitrat menjadi amoniak bahkan sampai nitrogen bebas.
·                                                                                               Spirillum desulfuricans termasuk bakteri desulfurikasi yang mengubah senyawa sulfat kembali menjadi asam sulfida sampai menjadi belerang.
J.    Bangsa Pseudomonadales
Bangsa  Pseudomonadales memiiki ciri-ciri:
1.      Sel-sel berbentuk peluru
2.      Memiliki batang yang lurus atau bengkok bahkan berbentuk spiral
3.      Selnya sering mengandung pigmen fotosintesis yan berwarna lembayung / hijau
4.      Memiliki flagel yang polar yang berfungsi untuk bergerak
Bangsa Pseudomonadales memiliki berbagai macam suku yang meliputi:
a.       Suku Thiorrhodaceae
b.      Suku Nitrobacteraceae
c.       Suku Methanomonadaceae
d.      Suku Thiobacteriaceae
e.       Suku Pseudomonadaceae
f.        Suku Spirillaceae
Bangsa Pseudomonadales meliputi:
·        Suku Thiorrhodaceae, yang membawahi bakteri-bakteri lembayung  (purple bacteria) sehingga mampu melakukan fotosintesis dengan perantaraan sestem pigmen yang terdiri atas bakterioklorofil dan karoteniod-karotenoid.
Yang termasuk dalm suku ini, misalnya:
Thiosarcina rosea
Thiocapsa floridana
Thiodictyon elegans
F:\My\My Kuliah\Semester 5\STC\gambar\thiospirillum.jpgThiospirillum sanguineum




·        Suku Nitrobacteraceae, yang membawahi bakteri-bakteri kemoautotrof dan memperoleh energi untuk asimilasinya dari oksidasi metan.
Yang termasuk dalam suku ini, misalnya:
Nitrosomonas europaea






Nitrosococcus nitrosus
Nitrobacter winogradskyi
Nitrobacter agile
·        Suku Methanomonadaceae, meliputi bakteri-bakteri yang kemoautotrof dan memperoleh energi untuk asimilasinya dari oksidasi metan, hidrogen atau karbon monoksida.
Yang termasuk dalam suku ini, misalnya:
Methanomonas methanica
Hydrogenomonas flava
Carboxydomonas oligocarbophila
·        Suku Thiobacteriaceae, meliputi bakteri-bakteri belerang, kemoautotrof dan memperoleh energy dengan oksidasi senyawa-senyawa belerang, serta dalam plasmanya sering terdapat belerang bebas dalam bentuk butir-butir atau kristal.
Yang termasuk dalam suku ini, misalnya:
Thiobacillus thioparus




Thiobacterium cristalliferum
Thiospora bipunctata
·        Suku Pseudomonadaceae, meliputi bakteri-bakteri yang heterotrof, jarang sekali bersifat autotrof fakultatif, namun sel-selnya seringkali bersifat oksidatif dan fermentatif.
Yang termasuk dalam suku ini, misalnya:
Pseudomonas cocovenenans, menimbulkan racun tempe bongkrek
Pseudomonas solanacearum, menimbulkan penyakit layu pada warga suku Solanaceae dan pada kacang tanah
Pseudomonas malvacearum, menimbulkan penyakit pada kapas
Pseudomonas denitrificans, mereduksi nitrat          N2
·                                                                                                                                                           Suku Spirillaceae, meliputi bakteri-bakteri dengan tubuh yang bengkok, berbentuk koma sampai spiral.
Yang termasuk dalam suku ini, misalnya:
Vibro comma (Vibro cholerae), penyebab penyakit muntaber
Desulfovibrio desulfuricans, yang dapat mereduksi sulfat menjadi sulfida
Spirillum minus






Spirillum lipoferum

K.  Bangsa Clamydobacteriales
Sel-selnya bederet-deret seperti benang, seringkali deretan sel itu diselubungi suatu sarung, sel yang terlepas dari koloninya dapat bergerak bebas. Dalam sarung koloninya sering terdapat senyawa-senyawa besi. Bangsa ini antara lain meliputi:
Suku Chlamydobacteriaceae, koloni berbentuk benang, kadang-kadang dengan cabang-cabang semu, dapat membentuk sel-sel kembara.
Dalam suku ini termasuk:
1.      Sphaerotilus natans






2.      Sphaerotilus dichotomus
3.      Lepothrix ochracea
Terdapatnya senyawa-senyawa besi dalam sarung koloninya menyebabkan bakteri yang bersangkutan disebut bakteri besi.
Suku Crenotrichacea, koloni juga berbentuk benang, tidak menghasilkan sel-sel kembara yang dapat bergerak aktif.
Contoh:Crenothrix polyspora
L.   Bangsa Eubacteriales
Bangsa Eubakteriales memiliki ciri-ciri:
1.      Sel-sel berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisah-pisah dan membentuk koloni berupa rantai
2.      Bergerak dengan flagel yang peritrik atau tidak bergerak
Bangsa ini meliputi berbagai suku, diantaranya:
·        Suku Azotobacteraceae, sel-selnya berbentuk jorong atau batang, mirip sel-sel khamir, hidup bebas dalam tanah, penambat N2
Contoh :
- Azotobacter chroococcum
           






-   Azotobacter Indicus
-   Azotobacter Agilis
·        Suku Rhizobiaceae, sel-sel berbentuk batang, kadang-kadang bercabang, seringkali bersimbiosis dengan Leguminosae dan membentuk bintil-bintil pada akarnya, dapat menambat N2

contoh : - Rhizobium leguminosarum



 

-          Rhizobium japonicum
-          Rhizobium phaseoli
-          Agrobacterium tumefaciens
·        Suku Enterobacteriaceae, menimbulkan fermentasi anaerobic pada glukosa juga laktosa, terdapat dalam saluran pernafasan dan saluran kencing vertebrata, ada yang hidup bebas dan ada yang pathogen.
Contoh : - Escherecia coli ( Bacterium coli )




-          Salmonella typosa, Salmonella paratyphi
-          Shigella dysenteriae
·        Suku Micrococcaceae, sel-sel berbentuk peluru, terdapat dalam koloni berbentuk tetrad, kubus, atau massa tidak beraturan.
Contoh : - Sarcina lutea, Sarcina aurantiaca
-          Micrococcus denitrificans
-          Staphyloccus aureus
·        Suku Neisseriaceae, sel-sel berbentuk peluru, seringkali berpasangan.
Contoh : - Neisseria gonorrhoeae
-          Neisseria meningitides
-          Veillonella parvula
·        Suku Lactobasillaceae, bakteri berbentuk peluru atau batang yang menimbulkan fermentasi asam laktat.
Contoh : - Lactobacillus caucasicus
-          Streptococcus pyogenes
-          Diplococcus pneumonia
·        Suku Basillaceae, sel-sel berbentuk batang, menghasilkan endospora.
Contoh :
- Basillus subtilis




-  Basillus antracis
-  Basillus plymixa
-  Clostridium pasteurianum

M.    Bangsa Actinomycetes
§      Memiliki sel-sel yang memanjang sehingga mirip hifa cendawan
§      Cenderung untuk membentuk percabangan
Terdiri dari :
Ø    Suku Mycobacteriaceae
            Sel-sel tidak membentuk miselium, atau hanya miselium yang rudimeter.
            Contoh :
v     Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit tuberkulosis.
v     Micobacterium leprae, penyebab penyakit kusta.
Ø    Suku Actinomycetaceae
            Membentuk miselium dan spora terbentuk dalam fragmen-fragmen miselium.
            Contoh :
v     Actinomyces bovis, patogen, penyebab penyakit mulut pada ternak
F:\My\My Kuliah\Semester 5\STC\STC\Actinomyces Bovis 1.jpg.
Ø    Suku Streptomycetaceae
            Membentuk miselium dan miselium vegetatif tidak terbagi-terbagi.
            Contoh :
v     Streptomyces aureofaciens, menghasilkan aureomisin,
v     Streptomyces griseus, menghasilkan streptomisin,
v     F:\My\My Kuliah\Semester 5\STC\STC\Streptomyces Fradiae 4.pngStreptomyces fradiae, menghasilkan neomisin dan fradisin,

v     Streptomyces rimosus, menghasilkan teramisin,
v     Streptomyces venezuelae, menghasilkan kloromisetin.
N.  Bangsa Beggiatoales
Sel-sel seperti kokus atau berbentuk benang dengan butir belerang di dalam sel atau pada permukaannya, begerak meluncur pada substratnya, dan tidak mempunyai flagel.
Memiliki satu suku yaitu Beggiatoaceae.
Ciri-cirinya :
Ø      Sel-selnya berbentuk benang
Ø      Bergerak meluncur pada substratnya dalam lingkungan yang mengandung H2S
Ø      Dalam sel terdapat butir-butir belerang
Contoh:
v     Beggiatoa alba



v     Beggia gigantea
v     Thiospirillopsis floridana, dalam sumber air yang mengandung belerang,
Thiothrix  nivea, dalam air tawar yang, mengandung H2S.





O.  Bangsa Myxobacteriales
Ciri- ciri:
a)      Sel-selnya berbentuk batang yang lentur
b)      Merayap pada substrat yang padat
c)      Membentuk koloni
d)      Dapat membentuk tubuh buah
Terdapat 2 suku:
·      Suku Cytophangaceae
ciri-ciri:
a. Tidak membentuk tubuh buah
b. Dapat membentuk zat warna tertentu
contoh:
1. Cytophaga lutea (warna kuning)





2. Cytophaga rubra (warna merah jambu)
·      Suku Myxococeae
ciri- ciri:
a. Mikrosista bulat atau lonjong
b. Mempunyai dinding yang nyata
c. Menghasilkan tubuh buah, kecuali pada marga Sporocytiphaga
·      contoh:
1. Myxococcus virescens
2. Sporocytophanga myxococcoides

P.   Bangsa Spirochaetales
Sel-sel langsing, lentur, panjang 6-500 , berbentuk spiral. Terdapat dua suku yang termasuk dalam bangsa ini.
Ø   Suku Spirochaetaceae .
bangsa ini sel-selnya antara 30-500 , mempunyai struktur protoplasma tertentu. Anggotanya penghuni air tawar yang menggenang atau dalam air laut atau hidup dalam alat pencernaan makanan jenis-jenis kerang. Contoh :
·        Spirochaeta plicatilis, dalam air tawar atau air laut.
·        Cristispira balbianii (Trypanosoma balbianii), parasit pada ikan.
Ø   Suku Treponemataceae.
Berbentuk spiral, panjang tubuh 4-16 , yang tampak lebih panjang biasanya karena pembelahan sel belum sempurna atau belum selesai. Contoh :
·        Treponema pallidum (Spirochaetapallida), penyebab penyakit rajasinga (sifilis atau lues) pada manusia.
·        Treponema pertenue, morfologis sukar dibedakan dari Treponema pallidum, penyebab penyakit patek (frambusia).
Borrelia anserina, patogen untuk burung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar